Tiba-tiba aja pengen nulis sesuatu di blog ini...
Sebenarnya ada sesuatu yang mengganjal dibenak akhir-akhir ini. Tidak
serius sih... tapi tetap saja mengambil bagian penting dalam otak. Menuntut
untuk segera dituangkan dalam bentuk ucapan atau setidaknya dalam tulisan. Dan
aku lebih memilih opsi yang kedua... karena aku tidak yakin bisa mengatakan
semua ini secara langsung, tanpa ada satu kata pun yang terlewatkan.
Aku ingat... kalau aku pernah mengatakan hal ini padamu. Saat itu kamu
lagi mengahadapi masalah serius dalam hubunganmu dengan DIA. Dan aku mencoba
menasehatimu dengan kata-kata ini...
“Sebuah hubungan yang serius itu hanya akan berujung pada dua hal:
menikah atau putus. Dan kalau sepasang kekasih udah niat serius ke depannya,
pasti doa yang selalu terucap adalah semoga
dilancarkan niat yang baik itu sampai ke tahap selanjutnya, yaitu pernikahan.
Tapi... semakin kita menjalaninya, justru terasa semakin berat. Ada saja
masalah yang dihadapi. Bahkan kita jadi lebih sering nangis, sedih dan sakit.
Dan saat seperti itu, sebenarnya tanpa kita sadari Tuhan sudah menjawab doa
kita. Hanya kadang terasa belum siap saja untuk menerima semuanya”
Dan saat itu, kamu mengiyakan semua kata-kataku itu. Aku bahkan sempat
bertanya, apakah kamu mengerti dengan semua ucapanku. Dan kamu mengangguk.
Saat itu aku lega karena bisa memberi kata-kata yang mungkin bisa
menjadi pertimbanganmu dalam menjalani hubunganmu yang sekarang. Tapi
belakangan, aku justru kepikiran dengan kata-kataku sendiri. Aku memikirkan
nasehat yang pernah aku berikan padamu waktu itu.
Ini tentang kita...
Dulu... aku dan kamu hanyalah orang asing yang baru kenal. Lalu kita
pun mulai dekat, meski hanya sebagai teman. Entah mengapa aku merasa kamu orang
yang sangat menyenangkan. Lalu... seiring berjalannya waktu... kita pun menjadi
semakin dekat. Namun disaat yang sama, ada satu masalah yang tiba-tiba memaksa
aku untuk menjauhimu. Aku merasa kedekatan kita hanya akan membawa masalah
baru. Dan aku pun memutuskan untuk menjauh darimu. Saat itu untuk pertama
kalinya aku berdoa untuk kita. Aku berdoa... agar aku dijauhkan dari kamu. Agar
kita dipisahkan jarak atau keadaan yang membuat kita tak bisa lagi bertemu.
Setidaknya itu cara paling ampuh untuk menjauhi seseorang. Aku yakin, kamu juga
pasti setuju dengan doaku.
Lalu... sebulan atau tepatnya dua bulan kemudian sejak aku rutin
mengucapkan doa itu, tiba-tiba saja keadaan berubah drastis. Aku justru dipaksa
masuk dalam sebuah keadaan dimana aku harus selalu ada bersamamu. Selalu berada
didekatmu. Selalu menuruti semua perintahmu. Dan keadaan itu secara tidak
sengaja justru membuat kita semakin dekat... lebih dekat dari hubungan yang pernah
kita jalani jauh sebelum aku mengucapkan doa itu.
Lantas... apakah yang terjadi diantara kita ini bisa dikatakan juga
merupakan jawaban Tuhan atas doa yang selama ini aku ucapkan? Apakah nasehat
yang pernah aku ucapkan padamu waktu itu juga berlaku untuk doaku kali ini??
Tiba-tiba aku menjadi takut... kalau kamu akan mengembalikan semua
kata-kata yang pernah aku ucapkan padamu waktu itu. Terus terang... aku tidak
punya jawabannya.
Memberi nasehat memang mudah. Tapi ternyata ada satu keadaan yang
membuat kita sulit mengartikannya. Karena sampai saat ini pun aku masih belum
mendapat jawaban, mengapa aku bisa masuk dalam suatu keadaan yang memaksa aku
untuk selalu ada bersamamu. Mengapa Tuhan membiarkan aku masuk dalam keadaan
itu. Bukankah kedekatan kita adalah sesuatu yang tidak mungkin??
*Jika kamu punya jawabnya? Tolong beritahu aku!!
**Dan aku baru saja menemukan kata-kata keren ini..
Segala sesuatu yng ditakdirkan
bersama, maka apapun yang mencegahnya, dia akan menemukan jalan untuk menyatu. Pun
sebaliknya, sesuatu yang tidak ditakdirkan bersama, maka apapun yang kita
lakukan, dia tidak akan pernah menyatu (Tere Liye)