20 Desember 2016

NOVEL COMPLICATED


Akhirnya.. novel ini rilis juga. Senangnyaaa…

Novel pertamaku yang diterbitkan Penerbit Major Noura Books, sekaligus Novel Pertamaku dalam bentuk E-Book dan dijual online, dan merupakan Novel Ketujuh belas yang sudah aku tulis.

Novel ini aku tulis sejak tahun 2011 yang lalu, Behind The Scene pembuatan novel ini bisa baca disini. Novel ini bercerita tentang mereka yang mengejar cinta sejati sebelum Deadline Tahun Baru, makanya aku ngerasa moment rilisnya novel ini tuh pas banget



Berikut Sinopsisnya….
Awalnya hidup Chika baik-baik saja, sampai akhirnya Angga datang sebagai Bos barunya. Kehadiran Bos baru yang dianggapnya sebagai sebuah keberuntungan, justru malah sebaliknya. Angga bersikap dingin, angkuh, galak, dan hobi membuat hidup Chika sengsara. Kesal, marah, makan hati, dan merasa tak dihargai. Begitulah Chika melalui hari-harinya. Namun, hati dan perasaan siapa pula yang dapat menebak? Dalam diam, mereka saling mengagumi dan jatuh hati. Angga merasa kehilangan saat Chika tak hadir didekatnya dan Chika merasa ada secuil rindu bila tak jumpa. Ah, siapa pula yang harus mengawali? Berhasilkah Chika dan Angga mengucap jujur akan perasaannya??
(Mizan, Noura Books, Novel, Romance, Indonesia)

Dan jangan lupa untuk membeli Novel ini, dijamin kalian nggak akan nyesel dech….
Beli disini yah.....

26 November 2016

FAIRY TALE (DONGENG)

Entah kenapa belakangan ini aku jadi tertarik sama Dongeng, terlebih kisah cinta. Tapi bukan berarti aku lantas terobsesi menjadi Tukang Dongeng atau penyiar radio yang tiba-tiba membawakan acara dongeng. Belum kepikiran sih. Hanya saja, aku ingin menulis sesuatu yang ada hubungannya sama Dongeng. Waktu itu aku sempat nemu lirik lagu Mandarin yang ditranslate ke inggris. Judulnya Fairy Tale (Dongeng) dan aku minta temanku untuk translate ke Indonesia, meski akhirnya dia bilang lirik lagu itu lebay sampe dia mau muntah. Bahkan karena proses translate itu aku jadi kesal banget sama dia, sampai aku nggak mau hubungi dia lagi. Dia bilang aku modus. Padahal aku pikir, selera humornya saja yang terlalu rendah.

Dan akhirnya, aku berhasil menyelesaikan satu tulisan yang kuberi judul Fairy Tale. Jadi aku pas lagi ikut even menulis cerpen yang temanya tentang Jepang. Jadi sekalian aja aku menceritakan tentang seorang cewek yang begitu percaya pada Dongeng. Dan aku memilih dongeng Jepang Unmei no Akai Ito, yang kalau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Benang Merah Takdir. Dongeng ini merupakan kepercayaan orang Jepang, meski sebetulnya berasal dari Cina. Konon, dijari kelingking setiap orang ada benang merah yang tak kasat mata, yang akan terhubung dengan jodohnya. Hanya dengan jodoh sejatinya saja. Benang tersebut bisa saja sangat panjang dan dua orang yang benang merahnya saling terhubung mungkin berada di tempat yang sangat berjauhan, bahkan mungkin terpisah oleh ruang dan waktu. Benang tersebut pun bisa saja kusut, namun takkan ada yang bisa memutuskan benang itu. Menurut legenda, Dewa mengaitkan benang merah di setiap jari para kekasih sejati agar mereka suatu saat nanti dapat bertemu dan saling jatuh cinta. Itulah mengapa terkadang ada saja orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, atau ada saja pasangan kekasih yang sekalipun sering bertengkar, namun tetap saja bersama.

Setting tempatnya aku memilih Universitas Hokkaido, soalnya aku sekaligus bisa menceritakan tentang Festival Salju terbesar, Sapporo Yuki Matsuri di Kota Sapporo, Hokkaido.
Memang sih agak sulit menulis Cerpen bertema Jepang, berhubung aku belum pernah kesana. Apalagi harus menyelipkan dialog yang sedikit menggunakan bahasa Jepang. Dan ini lebih sulit dibanding aku pernah menulis cerpen tentang Korea. Karena aku sedikit tau bahasa korea, jadi tanpa search di google pun aku bisa menulis sedikit dialognya. Sedikit sih, paling  kata-kata standar. Itupun hasil dari menonton Drama Korea saat masih tergila-gila dulu, sekarang sudah tak punya waktu.

Dan aku suka ending dari cerpen ini. Aku menulis, sekalipun dia dikecewakan dengan kenyataan hidup yang tidak selalu seindah dongeng, tapi bukan berarti dia lantas membenci dongeng. Ada beberapa hal positif yang bisa kita ambil dari cerita dongeng.
Seperti Cinderella yang tidak membiarkan dirinya berlama-lama menengok kebelakang. Mantra yang diucapkan oleh Peri hanya mampu bertahan hingga pukul 12 malam dan itu berarti pesta bagi Cinderella harus berakhir. Ketika dia berlari menuruni anak tangga, tanpa sengaja sepatu kaca miliknya terlepas. Namun Cinderella tidak berniat kembali untuk mengambil sepatunya, dia tetap memilih untuk terus berlari. Hingga kemudian apa yang direlakannya itu (sepatu kaca miliknya) justru malah memantapkan hati Pangeran untuk mencarinya.

Begitu juga dengan Little Mermaid, yang begitu mencintai Pangeran hingga dia rela menjual suaranya kepada seorang penyihir demi menjadi manusia. Tapi akhirnya, semua usahanya itu berakhir sia-sia, karena Pangeran tidak mencintainya dan malah memilih menikahi perempuan lain. Itu artinya, kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk mencintai kita, sekalipun kita sudah berkorban banyak untuknya.

Dan aku menutup ending cerpen ini dengan sebait paragraph ini…

Musim semi adalah yang paling ceria, seperti peribahasa Jepang ‘fuyu kitarinaba, haru tookaraji’. Banyak orang memulai lembar baru mereka dimusim semi, menjadi murid di sekolah baru, mahasiswa di universitas baru, pindah ke rumah baru, dan menikah. Bunga-bunga Negeri empat musim bermekaran teramat indah. Dan hari ini aku akan memulai kehidupan baru. Melupakan Pangeran yang telah menyakitiku. Seperti Dongeng Unmei no Akai Ito, dimana kalau jodoh takkan lari kemana. Jodoh sejati akan selalu terhubung dengan kita, sekalipun saat ini belum terlihat tanda-tandanya. Tapi aku selalu percaya, Tuhan sudah menyiapkan Pangeranku, yang terikat benang takdir bersamaku. Dan dia akan datang menjemputku, suatu saat, diwaktu yang tepat.***

Ciewww…pokoknya aku sukaak banget cerita ini. Meskipun aku bukan orang yang percaya dongeng. Tapi aku pernah bermimpi ingin menjadi seorang Putri yang tinggal di Istana megah, bertemu Pangeran yang kaya raya dan setia.  
If you have a good personality, you are the real Princess. Right??
 


Aku berharap cerpen ini bisa menang, setidaknya masuk dalam 20 besar dan dibukukan, biar aku bisa mengoleksi Piagam Menulis lagi. Kalau tidak salah pengumuman pemenangnya tanggal 22 Desember nanti. Kalau kemarin sudah dapat yang Korea, semoga kali ini bisa dapat Piagam Jepang. Hahaha… berhubung salah satu obsesi tahun ini adalah mengumpulkan piagam menulis sebanyak-banyaknya. Hhh… andai saja mengoleksi Piagam semudah mengoleksi Cowok. Heh? Heh? Maksudnya? #Abaikan.
Dan siapa pun yang membaca postingan ini, jangan lupa doakan aku menang yah. Arigato Gozaimasu ~0~

***Yeayy... akhirnya Fairy Tale masuk 20 Besar. Senangnya... sungguh hadiah terindah dipenghujung tahun. Alhamdulillah... 
 

10 November 2016

BARBIE


Kali ini pengen cerita tentang suatu yang tidak terlalu penting sih. Anggap saja lagi ngeracau diblog yang hampir berdebu ini (sambil bersih-bersih). Belakangan aku merasa menjadi over spoiled, cewek manja yang menyebalkan. Bicara dibuat-buat, sok merengek-rengek kalo permintaannya tidak dikabulkan. Astaga betapa menyebalkannya aku. Sok-sok butuh banget “Cowok” padahal dulu-dulunya semua dikerjakan sendiri. Aku ingat, dulunya.. iya dulu banget. Waktu masih Jaman Kuliah, aku tuh selalu bilang kalau aku Cewek Independent. Cewek tegar yang tidak pernah butuh cowok. Yang selalu melakukan segala hal seorang diri. Kemana-mana sendiri. Kerjakan tugas sendiri. Malam minggu sendiri. Jalan-jalan sendiri dan aku sangat mencintai kesendirian. I really Introvert.
Lalu suatu waktu, aku merasakan semuanya berubah. Aku juga tidak ingat pastinya kapan. Mungkin… setelah aku membaca sebuah buku. Kalo nggak salah judulnya itu “Nice To Meet You” dan aku lupa karangan siapa. Dalam novel itu menceritakan kalau ternyata para cowok itu benci sama cewek yang terlalu Independent. Karena dengan begitu mereka (para cowok) merasa tidak dibutuhkan, karena si cewek bisa melakukan segala hal seorang diri. Tetap tegar berdiri, ada atau tanpa cowok disisinya. Awalnya cerita Novel itu tidak memberi pengaruh sama sekali sih, meski aku orangnya kadang suka baperan karena bacaan atau film. Sampai akhirnya aku menulis sebuah Novel yang sampai sekarang belum kelar-kelar. Dalam Novel itu tokoh utamanya seorang cewek yang tadinya Independent, lalu berubah menjadi manja dan terlihat seolah-olah dia sangat membutuhkan cowok. Padahal hanya sekedar ingin membuktikan kalau teori itu benar. Lalu dia terjebak dikisah cinta yang sangat rumit, yang akhirnya harus kembali membuatnya menjadi sosok yang tegar. Karena ternyata cowok juga kadang membutuhkan ketegaran seorang cewek. Dan seperti ini penggalan dialog yang sempat aku tuliswaktu itu….
“Apa lo suka sama cewek yang manja??” tanya Iren membuat Candra sedikit kebingungan “Teman gue bilang, kalau cowok itu cenderung lebih suka sama cewek manja dan kekurangan kasih sayang. Karena dengan begitu kaum cowok akan merasa lebih dibutuhkan, merasa lebih berguna sebagai cowoknya” Candra tertawa mendengar penjelasan Iren itu
                “Gue malah lebih suka sama cewek tegar” tegasnya membuat Iren kesulitan bernapas. Dia seolah tak bisa mengendalikan perasaannya karena terlalu bahagia. Akhirnya ada juga cowok yang menyukai cewek tegar sepertinya
                “Kenapa lo suka sama cewek yang tegar? Bukankah cewek tegar itu seolah tak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari lo?” sekali lagi Candra tertawa
                “Kalo begitu gue yang butuh dia” ujar Candra masih tertawa “Ada kalanya gue pasti rapuh, dan disaat itu ketegarannya akan sangat berarti. Ketegaran yang ditunjukkannya pasti bisa membuat gue bangkit lagi” ujar Candra begitu yakin “Gue juga mungkin nggak akan bisa selalu ada buat dia. Dan gue yakin, dengan ketegarannya, dia masih akan bisa tetap berdiri meski tanpa ada gue lagi. Dia masih akan bisa tertawa, dan terus menjalani hidupnya”

Waaw… aku sendiri tidak menyangka pernah menulis bagian ini, yang aku rasa sangat keren. Siapa sih cowok yang pertama kali mengucapkan kata-kata ini? Aha… *berusaha mengingat*
Apapun itu… jujur, aku mulai gerah dengan diriku yang sekarang. Sok manja. Apa-apa curhat sama cowok. Apa-apa butuh cowok. Padahal tanpa mereka pun aku bisa melakukan segalanya seorang diri. Aku akan tetap baik-baik saja tanpa Drama dengan para cowok. Ehh, tapi bukan berarti aku anti Cowok loh. Enggak lah. Kalo anti narkoba baru iya. Ehh kok jadi Kampanye sih.
Apapun itu… aku nggak mau jadi over spoiled lagi. Meskipun itu terjadi tanpa aku sadari sih. Apalagi belakangan, aku mulai akrab dengan panggilan BARBIE. Sementara Barbie itu identik dengan cewek yang hidup di zona nyaman. Belum lagi, ada satu cowok yang bilang kalau aku terlalu lama jadi Barbie dan lupa kalau kehidupan itu sangat keras. Kalau diluar sana ada banyak kenyataan pahit.

Padahal aku mengartikan Barbie itu sebagai cewek yang optimis, penuh semangat dan selalu bahagia. Selalu ceria dengan asesoris Pink dan girly. Selalu penuh mimpi. Selalu bisa menginspirasi. Itu versi Barbie menurutku. Aku nyaman menjadi Barbie belakangan ini. Tapi… aku mulai gerah dengan sikapku yang sok manja. Dan kayaknya semakin menjadi-jadi. Hahahaha… mulai pecicilan, keganjenan. Eh nanjodi. Aku mau kembali menjadi Cewek Independent lagi deh. Kayaknya seru. 
Just be your self Murthy. And you be Happy.

23 Oktober 2016

TANDA TANGAN KONTRAK MENULIS


Finally, setelah menerima Draft Kontrak menulis lewat email lebih dulu, hari ini Print Out Kontraknya udah sampe dan dikirim lewat TIKI. Setelah aku tanda tangan, langsung deh aku kirim balik. Biar waktu terbitnya bisa lebih cepat. Maklum, udah nggak sabaran pengen cepat-cepat melihat Novel COMPLICATED terbit dalam bentuk E-Book. Exicted pokoknya. Dan terbitnya novel ini merupakan salah satu Resolusi yang aku tuliskan ditahun ini. Senangnya… !!
 
Dan mungkin Novel COMPLICATED ini adalah Novel perdanaku yang diterbitkan dalam bentuk digital oleh Penerbit Major pula. Senangnya nggak bisa diungkapkan deh *sambil joget-joget*
Harapku, semoga Novel ini bisa booming deh, meledak-ledak dihati pembaca. Yeyeye…

02 Oktober 2016

KOMUNITAS POSO BABACA


Akhirnya setelah vakum sejak dididirikan tanggal 13 November 2014, sekarang Komunitas ini yang dulunya digagas oleh Gunawan Primastya, Mahris Supono, Husein Noval, Lugna Hi Lanna dan saya sendiri mulai bangkit lagi, meski sekarang yang aktif tinggallah Gunawan, Saya dan Mas Trisno Hadi. Ditambah lagi satu anggota baru kita Mas Fahmi. Dan hari ini kita baru saja menyelenggarakan Donasi Buku dan juga Paket Gizi di Desa Kalamalea dalam rangka Kegiatan dari Alumni STAN yaitu One Alumni One Book yang diprakarsai Mas Fahmi dan teman-temannya yang mana merupakan Alumni STAN bekerja sama dengan Komunitas Poso Babaca.

Dan mungkin ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Desa Kalamalea, yang dikenal sebagai tempat akhir pembuangan sampah. Sebelumnya Gunawan sudah menceritakan keadaan di Desa itu, dimana akan ada bau sampah yang menyengat dan juga gerombolan lalat-lalat yang beterbangan. Dan sebisa mungkin jangan ada aksi sok tutup-tutup mulut dan hidung karena tak tahan bau sampah, karena hal itu bisa menyinggung perasaan mereka yang tinggal ditempat itu.
Baiklah… aku rasa aku akan cukup kuat untuk hal itu. Hahaha… semoga.

Sebelumnya aku dan Mas Fahmi sudah belanja-belanja untuk paket buku dan gizi dari hasil donasi yang terkumpul dan Alhamdulillah sangat banyak, jauh dari bayangan kita saat pertama kali mendiskusikan kegiatan ini. Dan terbelilah 35 Paket Gizi dan juga alat tulis menulis. Lalu dibungkus sedemikian rupa, hingga terlihat sangat menarik. Yah mirip-mirip paket ultah gitu lah. Apalagi lengkap dengan balon-balon LOVE yang akhirnya lupa ditiup sampai kita sudah balik dari lokasi. Hahaha… karena hujan yang sangat romantis semuanya jadi lupa ingatan. Anemia.. eh Amnesia, maksudnya.

Acaranya pun sangatlah meriah. Bertemu anak-anak yang ceria, apalagi saat melihat paket-paket menarik itu kita turunkan dari mobil, rasanya ada haru yang tiba-tiba menyeruak dari dalam hati terdalam. Tuh kan Baper. Aku tiba-tiba mengingat masa kecilku. Meskipun hidupku tidaklah terlalu mewah, tapi aku bersyukur bisa hidup lebih layak dari mereka. Tidak harus mengorbankan sekolah demi memulung sampah agar mendapatkan uang. Dan kita sempat membahas ini waktu perjalanan pulang saat berboncengan dengan Mas Fahmi. Sampai motor hampir jatuh karena terpeleset jalanan licin. 

Dari dulu, aku memang selalu ingin terlibat dalam kegiatan sosial seperti ini, apalagi yang berinteraksi langsung dengan anak-anak. Mungkin karena tidak memiliki adik, jadi aku selalu suka dengan anak-anak. Dan hari ini pun aku merasa beruntung bisa terlibat langsung. Semoga ini bukan menjadi aksi terakhir kami. 
Terima kasih untuk teman-teman yang penuh semangat. Gunawan Primastya, Mas Trisno Hadi, Mas Fahmi dan Alumni STAN yang lain, Mbak Putri yang baru tiba dari Jakarta. Juga buat anak-anak yang begitu Ceria, Ibu-Ibu Sikola Mombine yang sudah mewadahi acara ini. Dan buat hujan yang romantis. Hari ini Beautiful Day. Dilanjutkan dengan Satnite bareng sampai jam 1 malam. Hahaha… satnite terkonyol yang tak akan terlupa. Perbincangan aneh dan curhat yang tidak penting. Apalagi games yang menguras otak, dan aku tidak pernah menang. Tapi malam ini aku yang jadi juaranya. Meski aku tau, mereka sengaja mengalah biar aku menang dan nggak pulang. Hahaha dasar Barbie. Okey, sekarang aku resmi dipanggil Barbie.