Kalo mau jujur, aku itu penggemar berat Film AADC, saat itu aku masih SMA. Dan aku bahkan hafal mati semua dialog di Film AADC yang pertama. Aku juga punya semua koleksinya, mulai dari Buku “AKU” karangan Sumandjaya, Kaset Tape dan CD Original Filmnya. Aku juga tipe cewek yang tergila-gila banget sama karakter Rangga. Dan aku selalu bermimpi punya cowok kayak Rangga yang cool dan romantis abis. Okeh, khayalan anak SMA.
Dan setelah 12 tahun, akhirnya
Film itu ada sekuelnya juga. Awalnya hanya berupa Drama Mini Versi LINE. Dan
aku masih tergila-gila sama sosok Rangga. Apalagi dalam Drama Mini itu Rangga
udah jadi orang sukses dan sumpah cakeeeepp bingitttzz. Dan kalau mau jujur,
aku lebih suka Sekuel yang versi LINE daripada AADC 2. Aku nggak terlalu suka
jalan ceritanya. Rangga kelihatan dekil banget di Film itu.
Awal kali menonton AADC 2,
meskipun tidak terlalu suka dengan jalan ceritanya, tapi aku yakin kalau saat
itu, aku masih jatuh cinta sama sosok Rangga, meskipun dia tidak secakep Rangga
versi LINE. Aku juga setuju dengan keputusan Cinta, yang lebih memilih
mempertahankan Rangga dan meninggalkan Trian. Aku setuju dengan quotes di Film
itu “Jangan sampai kita memilih bersama dengan orang yang tidak kita cintai
hanya karena terpaksa” dan aku rasa Cinta melakukan hal yang benar saat itu.
Tapi kemudian, tiba-tiba saja
aku ingin menulis postingan ini. Setelah sekian lamanya setelah menonton AADC 2
aku seperti baru tersadar, kalau aku telah salah. Rangga mungkin cowok pujaanku
sejak lama. Aku selalu memimpikan memiliki cowok yang romantis dan puitis kayak
dia. Cowok cool yang kadang menyebalkan dan mempermainkan emosi. Aku
benar-benar jatuh cinta dengan karakternya. Tapi akhirnya aku sadar, kalau
cowok kayak Rangga itu sangat menyebalkan. Datang dan pergi sesuka hati.
Memberi harapan yang tidak pasti. Penghianat yang dengan mudahnya mengajak
balikan, semudah membalik telapak tangan. Membuat perasaan benar-benar
berantakan. Dan satu lagi, masalah hidup tidak akan bisa diselesaikan hanya
dengan menulis puisi.
Lalu, aku mulai menyukai sosok
Trian (yang awalnya aku benci). Trian yang dewasa dan mapan. Trian yang
pengertian dan selalu mau mengalah. Trian yang bisa menjadi pendengar yang
baik. Berusaha mengimbangi hobi Cinta, sekalipun itu bukan dunianya. Aku mulai
menyukai cowok seperti Trian. Karena dikehidupan nyata, tipe cowok seperti itu
akan lebih membahagiakan. Tidak mengombang-ambingkan perasaan. Tidak
mempermainkan emosi, datang dan pergi sesuka hati. Karena suatu saat nanti,
hati pasti akan merasa letih. Dan memilih pergi.
Cewek dewasa tidak akan lagi
terobsesi dengan cowok yang pintar menulis puisi, tapi lebih membutuhkan pria
mapan yang bisa menjanjikan masa depan. Yang tidak akan mempermainkan perasaan.
Dan mulai saat ini, aku putuskan… Rangga bukan lagi tipe cowok impianku. Tahun 2017
aku memilih move on darinya….
**Okeh, postingan Gila #Abaikan