29 April 2015

BINTANG DALAM HATI

Alhamdulillah. Mungkin satu kata ini yang paling pantas menjadi kata pembuka dalam postingan kali ini. Akhirnya setelah sekian lama, bisa juga menuliskan sesuatu disini. Setelah hampir sebulan aku menjalani hidupku dengan sangat berantakan. Aku bahkan tidak punya waktu lagi untuk sekedar membersihkan kamarku, memperbaiki Printerku yang tinta warnanya nggak mau keluar, atau bahkan menikmati sedikit waktu luang. Rasanya hidupku benar-benar berantakan, untuk aku yang selalu bisa mengatur jadwal keseharianku. Yap begitulah, aku memang fokus mengejar Deadline untuk menyelesaikan Proyek Novelku. Dan syukurlah, tanggal 24 kemarin, Novel itu benar-benar selesai dan sudah terkirim.

Jadi ceritanya, aku lagi ikutan Lomba Penulisan Novel yang diadakan Gagas Media dengan Tema “SEVEN DEADLY SINS” dan aku memilih EVNY (Iri Hati). Dan ini benar-benar tantangan buatku. Selain harus menulis tokoh utama yang memiliki sifat Iri Hati, halaman Novelnya juga ditentukan, minimal 100 halaman dengan spasi satu. Gila nggak tuh? Padahal biasanya aku nulis Novel sesuka hati. Kalau emang ceritanya udah mencapai ending, yah udah, Selesai. Tapi kali ini, sekalipun udah nyampe ending, tapi kalau halamannya belum cukup, terpaksa ditambah lagi. Aku bahkan menulis, dari awal ke ending, trus balik lagi ke awal, demi mencukupkan halaman. Pokoknya, belum pernah aku menulis dengan sangat berantakan seperti ini, apalagi dikejar Deadline yang benar-benar singkat. Rasanya itu.... seperti kejepit di sendal jepit. Hahahaha, apa seh??

Dan akhirnya, setelah melalui perjuangan panjang, bela-belain bergadang setiap malam, bolos kantor kadang-kadang, aku berhasil juga menyelesaikan Proyek Novel ini (setelah mengira nggak bakalan sanggup). Berikut ini Sinopsis lengkapnya....

BINTANG DALAM HATI

Novel ini menceritakan tentang Maura Pradita, sosok yang terlahir sempurna, namun memiliki kehidupan layaknya Boneka Kaca. Setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, bukanlah atas keinginannya sendiri. Melainkan hasil ketukan palu dari kedua orang tuanya, terlebih Ayahnya. Maura harus bersekolah dimana, mengambil jurusan apa, bahkan berteman pun dia tidak dibiarkan memilih orang sembarangan. Dia seolah dijadikan Boneka Kaca oleh Ayahnya. Yang tidak bisa disentuh sembarang orang karena takut pecah. Hingga kedua orang tuanya sangat berlebihan menjaganya. Apalagi Maura merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluarga mereka. Dan sebagai Boneka, hidupnya seolah dikendalikan penuh oleh pemiliknya.

Keinginan untuk mendapatkan kebebasan, tanpa sadar membuat Maura memendam rasa iri pada orang-orang disekelilingnya. Terlebih pada Hana Kartika, seorang cewek sederhana yang terlahir dalam keluarga yang tidak sempurna, bahkan sering dianggap aib bagi orang-orang disekitarnya. Namun sikap pantang menyerah Hana, membuat dia disukai banyak orang. Tak heran kalau Hana memiliki banyak teman. Dan hal itulah yang membuat Maura selalu merasa iri padanya. Terlebih sejak Hana merebut Bayu darinya. Satu-satunya teman baik yang Maura miliki selama sekolah.

Dan Yoga, seorang cowok nyaris sempurna yang sebenarnya sangat disukai Maura. Namun dia selalu berusaha mengingkarinya, hanya karena iri hati yang telah membelenggu perasaannya. Maura bahkan tega menghancurkan impian terbesar Yoga, hanya karena dia tidak ingin melihat cowok itu menjadi lebih hebat darinya.

Sementara Juna, cowok yang akhirnya dipilih Maura sebagai kekasihnya, meski sebenarnya dia tidak memiliki perasaan apapun pada cowok itu. Maura hanya sekedar berpura-pura mencintai Juna, agar bisa menghancurkan keinginan Juna yang dianggap Maura bisa menyainginya. Juna bahkan tidak sadar kalau Maura sedang tertawa diatas kegagalannya. Maura yang selalu tidak ingin ada orang lain yang lebih hebat darinya. Dia bahkan berharap orang lain ikut menderita bersamanya.

Bagi Maura, jika dia gagal, maka orang lain pun tak boleh berhasil. Jika dia tidak bisa meraih keinginannya, maka orang lain pun harus ikut terpuruk bersamanya. Karena keberhasilan orang lain, hanya akan menjadi duri didalam hatinya, yang kemudian menimbulkan rasa iri. Dan perasaan iri itu bisa ditemuinya pada siapa saja, bahkan pada orang yang dia cintai sekalipun.
Maura mungkin saja bisa mengakui keinginannya yang tidak terwujud. Tapi sampai kapan pun dia tak akan pernah bisa mengakui rasa iri hatinya pada orang lain. Dan perasaan itu terus dipendamnya, hingga mampu merubahnya menjadi orang yang sangat kejam.

Namun iri hati tak akan pernah berujung pada sebuah kebahagiaan. Melainkan selalu berakhir dengan menyisakan sebuah penyesalan. Karena itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan selalu mensyukuri kehidupan yang telah kita miliki. Jangan pernah berusaha menjatuhkan orang lain, hanya demi memuaskan rasa iri dihati.

Ibarat sebuah bintang dilangit malam. Meskipun bukan satu-satunya dilangit, namun setiap bintang memiliki cahayanya sendiri, yang selalu berusaha menerangi. Dan cahaya itu tidak akan pernah bertambah ataupun berkurang, meski dia berusaha memusnahkan bintang-bintang yang lain. Justru langit akan menjadi gelap dan tidak terlihat indah, jika hanya ada satu bintang disana.

Begitu juga dengan manusia. Setiap orang pasti memiliki pesonanya sendiri, yang tidak dimiliki orang lain. Pesona yang akan membuatnya bersinar seperti bintang.
Karena itu, simpanlah Bintang didalam hati, agar cahayanya selalu menerangi dan menepiskan rasa iri yang datang menghampiri.

Lantas, akankah Maura menyimpan bintang itu dalam hatinya??
PENASARAN....??