Akhirnya setelah vakum sejak
dididirikan tanggal 13 November 2014, sekarang Komunitas ini yang dulunya
digagas oleh Gunawan Primastya, Mahris Supono, Husein Noval, Lugna Hi Lanna dan
saya sendiri mulai bangkit lagi, meski sekarang yang aktif tinggallah Gunawan,
Saya dan Mas Trisno Hadi. Ditambah lagi satu anggota baru kita Mas Fahmi. Dan
hari ini kita baru saja menyelenggarakan Donasi Buku dan juga Paket Gizi di
Desa Kalamalea dalam rangka Kegiatan dari Alumni STAN yaitu One Alumni One Book
yang diprakarsai Mas Fahmi dan teman-temannya yang mana merupakan Alumni STAN bekerja
sama dengan Komunitas Poso Babaca.
Dan mungkin ini pertama kalinya
saya menginjakkan kaki di Desa Kalamalea, yang dikenal sebagai tempat akhir
pembuangan sampah. Sebelumnya Gunawan sudah menceritakan keadaan di Desa itu,
dimana akan ada bau sampah yang menyengat dan juga gerombolan lalat-lalat yang
beterbangan. Dan sebisa mungkin jangan ada aksi sok tutup-tutup mulut dan
hidung karena tak tahan bau sampah, karena hal itu bisa menyinggung perasaan
mereka yang tinggal ditempat itu.
Baiklah… aku rasa aku akan cukup
kuat untuk hal itu. Hahaha… semoga.
Sebelumnya aku dan Mas Fahmi
sudah belanja-belanja untuk paket buku dan gizi dari hasil donasi yang
terkumpul dan Alhamdulillah sangat banyak, jauh dari bayangan kita saat pertama
kali mendiskusikan kegiatan ini. Dan terbelilah 35 Paket Gizi dan juga alat
tulis menulis. Lalu dibungkus sedemikian rupa, hingga terlihat sangat menarik.
Yah mirip-mirip paket ultah gitu lah. Apalagi lengkap dengan balon-balon LOVE
yang akhirnya lupa ditiup sampai kita sudah balik dari lokasi. Hahaha… karena
hujan yang sangat romantis semuanya jadi lupa ingatan. Anemia.. eh Amnesia,
maksudnya.
Acaranya pun sangatlah meriah.
Bertemu anak-anak yang ceria, apalagi saat melihat paket-paket menarik itu kita
turunkan dari mobil, rasanya ada haru yang tiba-tiba menyeruak dari dalam hati
terdalam. Tuh kan Baper. Aku tiba-tiba mengingat masa kecilku. Meskipun hidupku
tidaklah terlalu mewah, tapi aku bersyukur bisa hidup lebih layak dari mereka.
Tidak harus mengorbankan sekolah demi memulung sampah agar mendapatkan uang.
Dan kita sempat membahas ini waktu perjalanan pulang saat berboncengan dengan
Mas Fahmi. Sampai motor hampir jatuh karena terpeleset jalanan licin.
Dari dulu, aku memang selalu
ingin terlibat dalam kegiatan sosial seperti ini, apalagi yang berinteraksi
langsung dengan anak-anak. Mungkin karena tidak memiliki adik, jadi aku selalu
suka dengan anak-anak. Dan hari ini pun aku merasa beruntung bisa terlibat
langsung. Semoga ini bukan menjadi aksi terakhir kami.
Terima kasih untuk teman-teman
yang penuh semangat. Gunawan Primastya, Mas Trisno Hadi, Mas Fahmi dan Alumni
STAN yang lain, Mbak Putri yang baru tiba dari Jakarta. Juga buat anak-anak
yang begitu Ceria, Ibu-Ibu Sikola Mombine yang sudah mewadahi acara ini. Dan
buat hujan yang romantis. Hari ini Beautiful Day. Dilanjutkan dengan Satnite
bareng sampai jam 1 malam. Hahaha… satnite terkonyol yang tak akan terlupa.
Perbincangan aneh dan curhat yang tidak penting. Apalagi games yang menguras
otak, dan aku tidak pernah menang. Tapi malam ini aku yang jadi juaranya. Meski
aku tau, mereka sengaja mengalah biar aku menang dan nggak pulang. Hahaha dasar
Barbie. Okey, sekarang aku resmi dipanggil Barbie.