10 November 2016

BARBIE


Kali ini pengen cerita tentang suatu yang tidak terlalu penting sih. Anggap saja lagi ngeracau diblog yang hampir berdebu ini (sambil bersih-bersih). Belakangan aku merasa menjadi over spoiled, cewek manja yang menyebalkan. Bicara dibuat-buat, sok merengek-rengek kalo permintaannya tidak dikabulkan. Astaga betapa menyebalkannya aku. Sok-sok butuh banget “Cowok” padahal dulu-dulunya semua dikerjakan sendiri. Aku ingat, dulunya.. iya dulu banget. Waktu masih Jaman Kuliah, aku tuh selalu bilang kalau aku Cewek Independent. Cewek tegar yang tidak pernah butuh cowok. Yang selalu melakukan segala hal seorang diri. Kemana-mana sendiri. Kerjakan tugas sendiri. Malam minggu sendiri. Jalan-jalan sendiri dan aku sangat mencintai kesendirian. I really Introvert.
Lalu suatu waktu, aku merasakan semuanya berubah. Aku juga tidak ingat pastinya kapan. Mungkin… setelah aku membaca sebuah buku. Kalo nggak salah judulnya itu “Nice To Meet You” dan aku lupa karangan siapa. Dalam novel itu menceritakan kalau ternyata para cowok itu benci sama cewek yang terlalu Independent. Karena dengan begitu mereka (para cowok) merasa tidak dibutuhkan, karena si cewek bisa melakukan segala hal seorang diri. Tetap tegar berdiri, ada atau tanpa cowok disisinya. Awalnya cerita Novel itu tidak memberi pengaruh sama sekali sih, meski aku orangnya kadang suka baperan karena bacaan atau film. Sampai akhirnya aku menulis sebuah Novel yang sampai sekarang belum kelar-kelar. Dalam Novel itu tokoh utamanya seorang cewek yang tadinya Independent, lalu berubah menjadi manja dan terlihat seolah-olah dia sangat membutuhkan cowok. Padahal hanya sekedar ingin membuktikan kalau teori itu benar. Lalu dia terjebak dikisah cinta yang sangat rumit, yang akhirnya harus kembali membuatnya menjadi sosok yang tegar. Karena ternyata cowok juga kadang membutuhkan ketegaran seorang cewek. Dan seperti ini penggalan dialog yang sempat aku tuliswaktu itu….
“Apa lo suka sama cewek yang manja??” tanya Iren membuat Candra sedikit kebingungan “Teman gue bilang, kalau cowok itu cenderung lebih suka sama cewek manja dan kekurangan kasih sayang. Karena dengan begitu kaum cowok akan merasa lebih dibutuhkan, merasa lebih berguna sebagai cowoknya” Candra tertawa mendengar penjelasan Iren itu
                “Gue malah lebih suka sama cewek tegar” tegasnya membuat Iren kesulitan bernapas. Dia seolah tak bisa mengendalikan perasaannya karena terlalu bahagia. Akhirnya ada juga cowok yang menyukai cewek tegar sepertinya
                “Kenapa lo suka sama cewek yang tegar? Bukankah cewek tegar itu seolah tak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari lo?” sekali lagi Candra tertawa
                “Kalo begitu gue yang butuh dia” ujar Candra masih tertawa “Ada kalanya gue pasti rapuh, dan disaat itu ketegarannya akan sangat berarti. Ketegaran yang ditunjukkannya pasti bisa membuat gue bangkit lagi” ujar Candra begitu yakin “Gue juga mungkin nggak akan bisa selalu ada buat dia. Dan gue yakin, dengan ketegarannya, dia masih akan bisa tetap berdiri meski tanpa ada gue lagi. Dia masih akan bisa tertawa, dan terus menjalani hidupnya”

Waaw… aku sendiri tidak menyangka pernah menulis bagian ini, yang aku rasa sangat keren. Siapa sih cowok yang pertama kali mengucapkan kata-kata ini? Aha… *berusaha mengingat*
Apapun itu… jujur, aku mulai gerah dengan diriku yang sekarang. Sok manja. Apa-apa curhat sama cowok. Apa-apa butuh cowok. Padahal tanpa mereka pun aku bisa melakukan segalanya seorang diri. Aku akan tetap baik-baik saja tanpa Drama dengan para cowok. Ehh, tapi bukan berarti aku anti Cowok loh. Enggak lah. Kalo anti narkoba baru iya. Ehh kok jadi Kampanye sih.
Apapun itu… aku nggak mau jadi over spoiled lagi. Meskipun itu terjadi tanpa aku sadari sih. Apalagi belakangan, aku mulai akrab dengan panggilan BARBIE. Sementara Barbie itu identik dengan cewek yang hidup di zona nyaman. Belum lagi, ada satu cowok yang bilang kalau aku terlalu lama jadi Barbie dan lupa kalau kehidupan itu sangat keras. Kalau diluar sana ada banyak kenyataan pahit.

Padahal aku mengartikan Barbie itu sebagai cewek yang optimis, penuh semangat dan selalu bahagia. Selalu ceria dengan asesoris Pink dan girly. Selalu penuh mimpi. Selalu bisa menginspirasi. Itu versi Barbie menurutku. Aku nyaman menjadi Barbie belakangan ini. Tapi… aku mulai gerah dengan sikapku yang sok manja. Dan kayaknya semakin menjadi-jadi. Hahahaha… mulai pecicilan, keganjenan. Eh nanjodi. Aku mau kembali menjadi Cewek Independent lagi deh. Kayaknya seru. 
Just be your self Murthy. And you be Happy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar